Is being single
something to be sad about? Or something to be proud of?
Oke, mungkin ada di antara kalian
yang udah bosan jadi jomblo, atau udah kepengen punya hubungan yang serius, not
only about hanging out together, chatting all day, sending greeting message
everyday, going to the cinema every weekend, acting jealous, but steady
relationship with the right guy. And you haven’t met your mr. Right?
Ya, makin bertambahnya umur membuat kalian, para gadis, merasa dikejar deadline untuk cari jodohuntuk menghindari label ‘perawan tua’. Sayangnya ini bikin kalian ambil tindakan nggak hati-hati karena yang jadi pertimbangan
kalian adalah umur kalian. Jadinya, muncul pola pikir
‘ya-udah-sih-gpp-terima-aja-mumpung-ada-yang-mau’ yang mana pola pikir ini
bikin kalian mengabaikan apa yang ada pada diri cowok yang lagi mendekati atau
nembak kalian. Dear, even if this life is actually about gambling, tolong
jangan gambling ya kalo milih cowok, apalagi buat pendamping hidup. Jangan
terapkan konsep ‘aji mumpung’.
Menikahlah kalo kalian dan pasangan benar-benar siap secara mental dan finansial.
Jangan menikah karena dituntut masyarakat, didesak orang tua, atau cuma karena kalian malu belom nikah sementara temen se-gank udah pada nikah.
Kalau udah siap secara mental,
karir udah mapan, udah pengen berumahtangga, tapi pacar belum punya? And you
start thinking that you’re bad looking, you’re not sexy, you’re undesirable,
etc? Please, don’t let yourself down. Whatever you look like, as long as you’re
clean and healthy, you’re beautiful. Jadi jangan isi malam minggu kalian dengan
mengurung diri di kamar sambil berdoa minta hujan, jangan hangout di
malam minggu sambil nyumpahin orang pacaran. Please, don’t ruin
your satnite by doing those things. Kalau mau jalan-jalan sama teman-teman,
jalan-jalanlah. Senangkan hatimu, even deep inside your heart you’re still
wondering why you’re still single.
Mungkin hasil pengamatan gue dan
hasil gue membaca sana sini, salah satunya, bikin kalian sadar kenapa kalian belum ketemu Mr. Right.
Let’s get started!!
KALIAN BERPIKIR BISA BERTEMU JODOH DI TEMPAT-TEMPAT TERTENTU
Kalian mulai mematok tempat, berharap
ketemu calon pacar waktu lagi di gym, di restoran favorit, dan di
tempat-tempat tertentu yang bikin kalian dress up khusus tampil menarik pada saat
pergi ke tempat yang kalian anggap banyak kaum adamnya. Lingkup pencarian kalian makin
sempit. Padahal siapa tahu calon pacar ada di tempat tak terduga, perpus
misalnya, rumah sakit (pas jenguk teman atau kerabat yang sakit), mini
market, kios tambal ban, dan lain-lain. Intinya buang patokan-patokan tempat
itu walaupun kalian pengen banget ketemu pujaan hati di pantai kaya di film
romantis. Ingatlah, dia bisa muncul dimana aja. Tapi biar begitu, jangan
jelalatan juga kalo kemana-mana, ntar kesannya kalian lagi waspada copet. Sebisa
mungkin tetaplah rapi, bersih, dan wangi (ngga perlu lebay juga sih wanginya)
sesuai kondisi. Don’t forget to be nice to everyone, siapa tau dia adalah cowok
yang kebetulan kepapasan lalu nanya alamat, atau dia adalah teman kalian sendiri?!
Who knows?
YOU'RE SO FREAKING NEEDY
Iya, cowok juga ogah kalo kalian kebangetan manja dan nggak bisa ngapa-ngapain sendiri bahkan untuk mengatasi
hal-hal kecil.
"Eh bukannya cowok
justru seneng kalo dimintain bantuan? Itu kan hal yang bikin dia ngerasa manly,
masculine dan selalu dibutuhkan?"
Iya, tapi kalau kalian dikit-dikit
minta antar-jemput, minta ditemani, minta dibantuin, apalagi kalo kesannya
maksa, cowok yang kalian gebet juga pasti kabur, atau cowok yang udah jadi pacar kalian bisa aja selingkuh. Kalo kalian bisa lakukan sendiri, misal: bawa laptop rusak ke service centernya, benerin kipas angin
(siapa bilang nggak ada cewek yang ngerti listrik? Sekolah Menengah
Kejuruan jurusan teknik listrik yang gue ajar ada murid ceweknya), nganterin
ponakan ke puskesmas, dan semacamnya. Kalo si doi menawarkan bantuan, silahkan terima kebaikannya. Ingat, cowok kalian hanya bisa perhatian, membantu
jika dibutuhkan, bukannya MENGAWAL. Pacaran itu bukan mengontrak seorang
individu sebagai asisten pribadi.
YOU LOOK LIKE ACTUALLY REALLY LOVE BEING SINGLE
It’s good to be happy being a
single and go with the flow. Bagus kok, jadi kalian nggak perlu nangis-nangis bawang kalo
denger lagu cinta, sinis-sinis setan kalau ngeliat orang jalan bareng pasangan. Tapi
hati-hati, jangan keasyikan sampai kalian mengabaikan semua perhatian cowok. Akhirnya para
cowok nyerah karena ngerasa dikacangin. Selain itu, ada cewek yang
memamerkannya berlebihan seolah-olah dia engga butuh cowok (dan gue punya temen
yang kaya gitu juga). Salah-salah malah dianggap ‘nggak mau menikah’.
YOU DON'T SMILE TO ANYONE
Jangan jutek! Senyum ya.
Sewajarnya aja.
“Tapi entar gue
dibilang tebar pesona/sok kecakepan/gampangan?”
Kan gue bilang sewajarnya aja.
Gimana cara senyumin orang sewajarnya? Ketika ada orang lagi melihat ke arah kalian, dan
kebetulan kalian lagi bertemu pandang dengan dia, lalu tatapan itu bertahan lebih dari 3 detik,
senyumlah. Sekedar senyum tipis pun nggak apa-apa. Gak perlu sampe nyengir
keliatan gigi. Just be friendly.
YOUR SMILE LOOKS OH-SO-FAKE
Jangan memalsukan senyum waktu
ngobrol sama orang lain, sama teman, sama kerabat atau siapa aja. Kenapa?
Nggak enak diliat. Nobody wants to see a fake smile. Apalagi senyuman palsu kalian gagal mengelabui orang a.k.a orang tau betul itu senyum yg dipaksakan.
YOU'RE AN EMOTIONAL ROLLER COASTER
Are you moody? Or very moody?
Y’know what? It makes everyone think that you’re a freak. Kadang kalian cerah ceria
pas jalan sama gebetan, eh di tengah jalan mendadak moodnya jelek, jadi
gampang marah, begitu liat puppy di pet shop jadi seneng lagi gak karuan, gitu
terus. Jangankan gebetan, ini sih teman-teman kalian sendiri udah pasti gedeg
ama kelakuan kalian.
Jadi, bisa mulai belajar
mengendalikan emosi?
THE STANDARDS YOU HAVE FOR HIM IS MUCH HIGHER THAN THE STANDARDS YOU HAVE FOR YOURSELF
Too high standards. Kadang kita,
cewek, bisa melegitimasi hal ini dengan alasan: “Wajar
dong kita menginginkan pendamping yang lebih baik daripada kita?! Kan dia yang
nanti memimpin…”
Sadar nggak standar yang lo bikin
itu wajar atau nggak wajar? Kalo wajar mah nggak apa-apa. Kalo nggak wajar?
Ntar jatuhnya kalian jadi picky, tapi sikap picky itu nggak membawa hasil yang
diharapkan. Tolonglah, sesuaikan standar
tersebut dengan diri kalian sendiri. Sadarlah: kalian siapa vs menginginkan
pasangan yang bagaimana.
Oke, sah-sah aja kalian mengharapkan
punya pasangan kaya raya, pintarnya selevel professor, pendidikannya S2 atau
S3, jabatannya manager, direktur, atau apalah, gajinya up to 10 juta, rumahnya
mewah, keturunan ningrat, terserah. Tapi gue ingetin, be rational. Lo
nggak usah mengharapkan yang muluk-muluk kalo kalian cuma punya modal cakep doang
(sorry to say).
Jangan lupakan sindiran yang sering muncul di meme:
"Jangan ngeremehin orang karena belum sukses,
pendidikan nggak tinggi, rumah nggak bagus, nggak punya mobil. Kalo dia udah
punya itu semua, seleranya bukan elu."
Paham kan maksudnya?! Cowok juga
milih, girls. Semakin tinggi status sosialnya dia, dia juga akan semakin
selektif cari pasangan. Intinya, perbaiki kualitas diri supaya pantas
bersanding dengan yang memang berkualitas.
YOU ACTUALLY PICK THE WRONG MAN TO BE WITH
Well, I know that everybody makes
mistakes. You make mistakes, so do I. But doesn’t
it make us learn something? If you know you’ve made mistakes, then don’t do the
same another day.
Kalo misalnya lo udah bikin ‘orang
yang salah/orang yang bukan tipe lo’ tertarik dan jatuh cinta sama lo,
sebenernya lo nggak salah sih, namanya juga perasaan. Adakah orang lain yang
bisa kontrol?
“Tapi, gimana kalo
saat dia pedekate gue luluh? Gue juga ga tau kalo dia playboy/ternyata udah
beristri …”
Coba pastikan, kalian melted karena beneran jatuh cinta atau cuma tersipu-sipu kesenengan aja diperlakukan manis
dan diromantisin? Untuk tahu track recordnya, cobalah kenal dan gaul sama
teman-teman dia juga. Engga mungkin dia engga
memperkenalkan kalian ke lingkungannya? Pasti sedikit banyak dari teman-temannya
ada info kalau dia good boy, cheater, pengkhianat cinta, dermawan,
loyal, penyayang, atau malah pernah menghamili anak orang. Ketika kalian udah mulai
meragukannya, pakai akal sehat dan pertimbangkan, terus bersamanya atau menjauh
pelan-pelan. Mumpung masih dalam tahap pedekate loh.
“Trus gimana caranya
biar nggak dapet zonk? Gimana caranya dapet cowok baik-baik?”
Kenali siapa yang bersama kalian.
“Nyeleksi cowok satu-satu?”
Ya kagak!
Makanya, bertemanlah. Bertemanlah
sebanyak-banyaknya. Jangan berteman dengan cowok seolah-olah cowok-cowok itu
adalah kandidat yang kalian seleksi buat jadi pacar. Make friends
because making friends is fun! Ketika kalian berteman, mereka akan ada di samping kalian saat susah seneng. Pada saat itu kalian bisa lihat karakter asli mereka,
yang bukan pencitraan. Orang cenderung fake di depan inceran mereka untuk
mendapatkan citra yang baik kan?! Kalian juga bakalan cenderung luwes, nggak ada
yang berusaha kalian impress mati-matian.
YOU CAN'T GET OVER YOUR EX
Uwaduh, emang susah ceritanya
kalo pake acara nggak bisa move on. Lupain. Dia itu masa lalu. Tapi lucunya ada di antara kita yang masih
terpaku pada karakter mantan dan pengen dapat pacar baru yang modelnya mirip
mantan. Ini yang bikin usaha cowok yang deketin kalian jadi sia-sia. Soalnya kalian cuekin karena nggak mirip sama mantan.
Selamat! Anda akan lebih lama
terjebak dalam kubangan masa lalu.
Buang semua foto mantan dan semua
barang yang berpotensi untuk membangkitkan kenangan masa lalu. Nggak usah disimpan!
Kalau kalian udah mentok kangen banget pasti kalian cari tuh foto dan barang pemberian
mantan. Buang ya. Kalau lagi galau nontonlah film sama temen. Kalau kalian baperan, hindari film romantis dan cerita-cerita patah hati. Mainlah sama
temen-temen. Tertawalah sampai lukamu kering dan siap berlari lagi.
YOU'RE CONFUSED WHAT LOVE IS
Mungkin definisi cinta bagi tiap
orang berbeda-beda. Mungkin juga emang cinta engga punya definisi, tapi cuma bisa
dirasain. Kalau kalian nanya cinta itu ada apa nggak, jawabannya ada. Mana? Ya itu
yang lagi kalian bingungin.
YOU'RE PUTTING WAY MUCH PRESSURE ON FINDING A BOYFRIEND
Nggak usah ngoyo cari pacar. Just chill out.
Jangan bikin deadline atau bikin jadwal kapan hang out atau survey tempat yang
banyak cowoknya. Kalian malah keliatan desperate. Sedih gue ngeliat
temen ada yang kaya gini, serius, dan itu bikin risih. Kalau kalian terlalu
ngoyo, ada pengaruhnya lho ke attitude. Keliatan banget kalo kalian lagi 'berburu'.
“Masa? Keliatan dari
mananya?”
Dari cara kalian tersenyum, nada
suara, bahasa tubuh, dan hal-hal yang kalian jadikan topik
pembicaraan. Kalian mungkin nggak ngerasain itu, tapi yang ngeliat bakal tahu, termasuk cowok yang kalian incar. Jangan suka ngejudge ‘cowok itu nggak peka’, kalo kalian nggak banyak sahabatan sama cowok/ada di komunitas yang banyak cowoknya.
But, hati-hati ya, terlalu ngoyo
dan terlalu excited bisa bikin kalian keliatan fake dan nggak jadi diri sendiri.
IT'S JUST HAPPENED
Apakah ini adalah alasan kalian jadi single? Emang lagi waktunya single kali ya. Jadi ya jalanin aja. Ntar juga
kalau ketemu yang cocok pasti bakal jadian. Santai…
Jadi kali yang mana?