Monday, August 15, 2016

WHAT MAKES YOU SINGLE?



Is being single something to be sad about? Or something to be proud of?

Oke, mungkin ada di antara kalian yang udah bosan jadi jomblo, atau udah kepengen punya hubungan yang serius, not only about hanging out together, chatting all day, sending greeting message everyday, going to the cinema every weekend, acting jealous, but steady relationship with the right guy. And you haven’t met your mr. Right?

Ya, makin bertambahnya umur membuat kalian, para gadis, merasa dikejar deadline untuk cari jodohuntuk menghindari label ‘perawan tua’. Sayangnya ini bikin kalian ambil tindakan nggak hati-hati karena yang jadi pertimbangan kalian adalah umur kalian. Jadinya, muncul pola pikir ‘ya-udah-sih-gpp-terima-aja-mumpung-ada-yang-mau’ yang mana pola pikir ini bikin kalian mengabaikan apa yang ada pada diri cowok yang lagi mendekati atau nembak kalian. Dear, even if this life is actually about gambling, tolong jangan gambling ya kalo milih cowok, apalagi buat pendamping hidup. Jangan terapkan konsep ‘aji mumpung’.

Menikahlah kalo kalian dan pasangan benar-benar siap secara mental dan finansial. Jangan menikah karena dituntut masyarakat, didesak orang tua, atau cuma karena kalian malu belom nikah sementara temen se-gank udah pada nikah.

Kalau udah siap secara mental, karir udah mapan, udah pengen berumahtangga, tapi pacar belum punya? And you start thinking that you’re bad looking, you’re not sexy, you’re undesirable, etc? Please, don’t let yourself down. Whatever you look like, as long as you’re clean and healthy, you’re beautiful. Jadi jangan isi malam minggu kalian dengan mengurung diri di kamar sambil berdoa minta hujan, jangan hangout di malam minggu sambil nyumpahin orang pacaran. Please, don’t ruin your satnite by doing those things. Kalau mau jalan-jalan sama teman-teman, jalan-jalanlah. Senangkan hatimu, even deep inside your heart you’re still wondering why you’re still single.

Mungkin hasil pengamatan gue dan hasil gue membaca sana sini, salah satunya, bikin kalian sadar kenapa kalian belum ketemu Mr. Right.

Let’s get started!!

KALIAN BERPIKIR BISA BERTEMU JODOH DI TEMPAT-TEMPAT TERTENTU

Kalian mulai mematok tempat, berharap ketemu calon pacar waktu lagi di gym, di restoran favorit, dan di tempat-tempat tertentu yang bikin kalian dress up khusus tampil menarik pada saat pergi ke tempat yang kalian anggap banyak kaum adamnya. Lingkup pencarian kalian makin sempit. Padahal siapa tahu calon pacar ada di tempat tak terduga, perpus misalnya, rumah sakit (pas jenguk teman atau kerabat yang sakit), mini market, kios tambal ban, dan lain-lain. Intinya buang patokan-patokan tempat itu walaupun kalian pengen banget ketemu pujaan hati di pantai kaya di film romantis. Ingatlah, dia bisa muncul dimana aja. Tapi biar begitu, jangan jelalatan juga kalo kemana-mana, ntar kesannya kalian lagi waspada copet. Sebisa mungkin tetaplah rapi, bersih, dan wangi (ngga perlu lebay juga sih wanginya) sesuai kondisi. Don’t forget to be nice to everyone, siapa tau dia adalah cowok yang kebetulan kepapasan lalu nanya alamat, atau dia adalah teman kalian sendiri?! Who knows?

YOU'RE SO FREAKING NEEDY

Iya, cowok juga ogah kalo kalian kebangetan manja dan nggak bisa ngapa-ngapain sendiri bahkan untuk mengatasi hal-hal kecil.

"Eh bukannya cowok justru seneng kalo dimintain bantuan? Itu kan hal yang bikin dia ngerasa manly, masculine dan selalu dibutuhkan?"

Iya, tapi kalau kalian dikit-dikit minta antar-jemput, minta ditemani, minta dibantuin, apalagi kalo kesannya maksa, cowok yang kalian gebet juga pasti kabur, atau cowok yang udah jadi pacar kalian bisa aja selingkuh. Kalo kalian bisa lakukan sendiri, misal: bawa laptop rusak ke service centernya, benerin kipas angin (siapa bilang nggak ada cewek yang ngerti listrik? Sekolah Menengah Kejuruan jurusan teknik listrik yang gue ajar ada murid ceweknya), nganterin ponakan ke puskesmas, dan semacamnya. Kalo si doi menawarkan bantuan, silahkan terima kebaikannya. Ingat, cowok kalian hanya bisa perhatian, membantu jika dibutuhkan, bukannya MENGAWAL. Pacaran itu bukan mengontrak seorang individu sebagai asisten pribadi.

YOU LOOK LIKE ACTUALLY REALLY LOVE BEING SINGLE

It’s good to be happy being a single and go with the flow. Bagus kok, jadi kalian nggak perlu nangis-nangis bawang kalo denger lagu cinta, sinis-sinis setan kalau ngeliat orang jalan bareng pasangan. Tapi hati-hati, jangan keasyikan sampai kalian mengabaikan semua perhatian cowok. Akhirnya para cowok nyerah karena ngerasa dikacangin. Selain itu, ada cewek yang memamerkannya berlebihan seolah-olah dia engga butuh cowok (dan gue punya temen yang kaya gitu juga). Salah-salah malah dianggap ‘nggak mau menikah’.

YOU DON'T SMILE TO ANYONE

Jangan jutek! Senyum ya. Sewajarnya aja.

“Tapi entar gue dibilang tebar pesona/sok kecakepan/gampangan?”
Kan gue bilang sewajarnya aja. Gimana cara senyumin orang sewajarnya? Ketika ada orang lagi melihat ke arah kalian, dan kebetulan kalian lagi bertemu pandang dengan dia, lalu tatapan itu bertahan lebih dari 3 detik, senyumlah. Sekedar senyum tipis pun nggak apa-apa. Gak perlu sampe nyengir keliatan gigi. Just be friendly.

YOUR SMILE LOOKS OH-SO-FAKE

Jangan memalsukan senyum waktu ngobrol sama orang lain, sama teman, sama kerabat atau siapa aja. Kenapa? Nggak enak diliat. Nobody wants to see a fake smile. Apalagi senyuman palsu kalian gagal mengelabui orang a.k.a orang tau betul itu senyum yg dipaksakan.

YOU'RE AN EMOTIONAL ROLLER COASTER

Are you moody? Or very moody? Y’know what? It makes everyone think that you’re a freak. Kadang kalian cerah ceria pas jalan sama gebetan, eh di tengah jalan mendadak moodnya jelek, jadi gampang marah, begitu liat puppy di pet shop jadi seneng lagi gak karuan, gitu terus. Jangankan gebetan, ini sih teman-teman kalian sendiri udah pasti gedeg ama kelakuan kalian.
Jadi, bisa mulai belajar mengendalikan emosi?

THE STANDARDS YOU HAVE FOR HIM IS MUCH HIGHER THAN THE STANDARDS YOU HAVE FOR YOURSELF

Too high standards. Kadang kita, cewek, bisa melegitimasi hal ini dengan alasan: “Wajar dong kita menginginkan pendamping yang lebih baik daripada kita?! Kan dia yang nanti memimpin…”
Sadar nggak standar yang lo bikin itu wajar atau nggak wajar? Kalo wajar mah nggak apa-apa. Kalo nggak wajar? Ntar jatuhnya kalian jadi picky, tapi sikap picky itu nggak membawa hasil yang diharapkan. Tolonglah, sesuaikan standar tersebut dengan diri kalian sendiri. Sadarlah: kalian siapa vs menginginkan pasangan yang bagaimana.

Oke, sah-sah aja kalian mengharapkan punya pasangan kaya raya, pintarnya selevel professor, pendidikannya S2 atau S3, jabatannya manager, direktur, atau apalah, gajinya up to 10 juta, rumahnya mewah, keturunan ningrat, terserah. Tapi gue ingetin, be rational. Lo nggak usah mengharapkan yang muluk-muluk kalo kalian cuma punya modal cakep doang (sorry to say)

Jangan lupakan sindiran yang sering muncul di meme:
"Jangan ngeremehin orang karena belum sukses, pendidikan nggak tinggi, rumah nggak bagus, nggak punya mobil. Kalo dia udah punya itu semua, seleranya bukan elu."
Paham kan maksudnya?! Cowok juga milih, girls. Semakin tinggi status sosialnya dia, dia juga akan semakin selektif cari pasangan. Intinya, perbaiki kualitas diri supaya pantas bersanding dengan yang memang berkualitas.

YOU ACTUALLY PICK THE WRONG MAN TO BE WITH

Well, I know that everybody makes mistakes. You make mistakes, so do I. But doesn’t it make us learn something? If you know you’ve made mistakes, then don’t do the same another day.
Kalo misalnya lo udah bikin ‘orang yang salah/orang yang bukan tipe lo’ tertarik dan jatuh cinta sama lo, sebenernya lo nggak salah sih, namanya juga perasaan. Adakah orang lain yang bisa kontrol?

“Tapi, gimana kalo saat dia pedekate gue luluh? Gue juga ga tau kalo dia playboy/ternyata udah beristri …”
Coba pastikan, kalian melted karena beneran jatuh cinta atau cuma tersipu-sipu kesenengan aja diperlakukan manis dan diromantisin? Untuk tahu track recordnya, cobalah kenal dan gaul sama teman-teman dia juga. Engga mungkin dia engga memperkenalkan kalian ke lingkungannya? Pasti sedikit banyak dari teman-temannya ada info kalau dia good boy, cheater, pengkhianat cinta, dermawan, loyal, penyayang, atau malah pernah menghamili anak orang. Ketika kalian udah mulai meragukannya, pakai akal sehat dan pertimbangkan, terus bersamanya atau menjauh pelan-pelan. Mumpung masih dalam tahap pedekate loh.

“Trus gimana caranya biar nggak dapet zonk? Gimana caranya dapet cowok baik-baik?”
Kenali siapa yang bersama kalian.

“Nyeleksi cowok satu-satu?”
Ya kagak!
Makanya, bertemanlah. Bertemanlah sebanyak-banyaknya. Jangan berteman dengan cowok seolah-olah cowok-cowok itu adalah kandidat yang kalian seleksi buat jadi pacar. Make friends because making friends is fun! Ketika kalian berteman, mereka akan ada di samping kalian saat susah seneng. Pada saat itu kalian bisa lihat karakter asli mereka, yang bukan pencitraan. Orang cenderung fake di depan inceran mereka untuk mendapatkan citra yang baik kan?! Kalian juga bakalan cenderung luwes, nggak ada yang berusaha kalian impress mati-matian.

YOU CAN'T GET OVER YOUR EX

Uwaduh, emang susah ceritanya kalo pake acara nggak bisa move on. Lupain. Dia itu masa lalu. Tapi lucunya ada di antara kita yang masih terpaku pada karakter mantan dan pengen dapat pacar baru yang modelnya mirip mantan. Ini yang bikin usaha cowok yang deketin kalian jadi sia-sia. Soalnya kalian cuekin karena nggak mirip sama mantan.

Selamat! Anda akan lebih lama terjebak dalam kubangan masa lalu. 
Buang semua foto mantan dan semua barang yang berpotensi untuk membangkitkan kenangan masa lalu. Nggak usah disimpan! Kalau kalian udah mentok kangen banget pasti kalian cari tuh foto dan barang pemberian mantan. Buang ya. Kalau lagi galau nontonlah film sama temen. Kalau kalian baperan, hindari film romantis dan cerita-cerita patah hati. Mainlah sama temen-temen. Tertawalah sampai lukamu kering dan siap berlari lagi.

YOU'RE CONFUSED WHAT LOVE IS

Mungkin definisi cinta bagi tiap orang berbeda-beda. Mungkin juga emang cinta engga punya definisi, tapi cuma bisa dirasain. Kalau kalian nanya cinta itu ada apa nggak, jawabannya ada. Mana? Ya itu yang lagi kalian bingungin.

YOU'RE PUTTING WAY MUCH PRESSURE ON FINDING A BOYFRIEND 

Nggak usah ngoyo cari pacar. Just chill out. Jangan bikin deadline atau bikin jadwal kapan hang out atau survey tempat yang banyak cowoknya. Kalian malah keliatan desperate. Sedih gue ngeliat temen ada yang kaya gini, serius, dan itu bikin risih. Kalau kalian terlalu ngoyo, ada pengaruhnya lho ke attitude. Keliatan banget kalo kalian lagi 'berburu'.

“Masa? Keliatan dari mananya?”
Dari cara kalian tersenyum, nada suara, bahasa tubuh, dan hal-hal yang kalian jadikan topik pembicaraan. Kalian mungkin nggak ngerasain itu, tapi yang ngeliat bakal tahu, termasuk cowok yang kalian incar. Jangan suka ngejudge ‘cowok itu nggak peka’, kalo kalian nggak banyak sahabatan sama cowok/ada di komunitas yang banyak cowoknya.

But, hati-hati ya, terlalu ngoyo dan terlalu excited bisa bikin kalian keliatan fake dan nggak jadi diri sendiri.

IT'S JUST HAPPENED

Apakah ini adalah alasan kalian jadi single? Emang lagi waktunya single kali ya. Jadi ya jalanin aja. Ntar juga kalau ketemu yang cocok pasti bakal jadian. Santai…


Jadi kali yang mana?

3 comments:

  1. lol lol lol, gua baca: 'Lo nggak usah ngarepin yang muluk-muluk kalo lo Cuma punya modal cakep doang'. elu sbg cewek tapi lumayan kejem ye ngemeng begitu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ahaha, alaaah, emang kalian para cowok enggak mikir kek gitu? XD XD

      Delete