Wednesday, November 4, 2015

Hujan Di Awal Bulan

nyaring senandung gerimis di atap rumah
elok tarian tetesan air di kaca jendela
segar bau tanah yang lama dahaga
di pelukan kemarau yang menyala nyala

aku menanti wajah hujan di dekat perapian
tapi ragaku menetap dengan enggan
sebab belum ada beku untuk kucairkan

aku ingat
kita menghentakkan pelukan,
di awal bulan yang kering kerontang
akibat kemarau satu abad silam
menanti hujan, kita tak tahan
kau bilang mendung sudah tak riang

kita merelakan dengan maklum
ditandai dengan senyum yang dikulum

adakah hujan datang tanpa kewajaran?
akankah ia reda sebelum waktu yang ditetapkan?
bilakah ia datang sebagai isyarat,
bahwa kita telah saling kehilangan?

awal bulan ini, gantian hujan merangkumkan namamu
di mana segenap rindu ini tertuju

2013 

No comments:

Post a Comment